Rabu, 16 Desember 2020

Kesepakatan Kelas IV SD Negeri 3 Kemiriombo _ CGP 2020 Kabupaten Temanggung

 

Essai 1.4.a.7. Demonstrasi Kontekstual - Menerapkan Budaya Positif

Kesepakatan Kelas IV SD Negeri 3 Kemiriombo

Oleh : Lilin Marisa

CGP Kelas 21-B1 Kabupaten Temanggung


Kesepakatan Kelas merupakan salah satu kesepakatan yang akan kami laksanakan selama kurang lebih 6 bulan ke depan, kesepakatan ini kami peroleh dari proses musyawarah dengan mewadahi para murid untuk berani mengemukakan ide dan pendapat mereka, sehingga kelas yang tercipta benar-benar nyaman karena mereka sendiri yang membuat kesepakatan secara langsung. Sehingga saya sebagai gru hanya berperan sebagai coach yang menjembatani mereka untuk mencapai kemerdekaan dalam kelas.

1.        Langkah-langkah yang saya lakukan dalam menyusun kesepakatan kelas adalah :

´  Menanyakan kepada murid hal apa yang dapat membuat mereka nyaman dan bahagia di dalam kelas

´  Menampung semua jawaban serta pendapat yang disampaikan oleh para murid.

´  Mengajak murid berkeliling untuk mengamati suasana kelas 1 sampai dengan kelas 6

´  Menanyakan kepada mereka apa yang menjadi kelebihan dalam penataan dan modifikasi kelas sehingga kelas tersebut menjadi menarik.

´  Setelah selesai mengamati, murid saya ajak kembali ke kelas untuk menyampaikan hal-hal menarik dari kelas lain yang dapat diterapkan di kelas kami.

´  Banyak ide dan pendapat yang masuk dari para murid.

´  Saya membimbing dan memfasilitasi para murid untuk membuat kesepakatan kelas yang akan dilaksanakan selama kurang lebih 1 semester ke depan.

´  Saya mencatat kesepakatan kelas yang telah disetujui.

´  Saya dan semua murid saya menandatangani kesepakatan kelas tersebut secara bergantian.

´  Kami saling bekerjasama untuk menghias dan menempel kesepakatan kelas tersebut di tempat yang mudah terlihat.

´  Kami membuat kesepakatan, jika ada salah satu dari kami yang lupa dengan kesepakatan tersebut maka kami akan saling mengingatkan.

2.       Tindakan yang saya lakukan sebagai guru dalam merancang kesepakatan kelas adalah bertindak sebagai coach, saya berperan lebih membimbing daripada menjadi pemimpin. Saya berusaha menggali ide dan gagasan mereka dalam sebuah musyawarah kecil di kelas.

3.       Percakapan kami seperti seorang teman, ketika membuat kesepakatan kelas saya memosisikan diri saya sebagai teman mereka, sehingga saya juga harus mengikuti kesepakatan yang sudah kami buat. Prinsip keadilan harus diterapkan pada fase ini.

4.      Respon para murid dalam berperilaku setelah kesepakatan kelas dibuat adalah positif, mereka mulai menunjukkan perubahan yang positif. Salah satu kesepakatan kami adalah saling membantu, berbicara sopan dan menyapa satu sama lain dengan “Mas” dan “Mbak”. Hal ini langsung bias dilihat ketika mereka berbicara lebih sopan dari sebelumnya, ada salah satu anak yang terbiasa berbicara kasar, tetapi setelah kesepakatan kelas kami sepakati bersama, setiap kali dia mengucapkan kata yang berkonotasi negative maka banyak teman yang mengingatkan. Sapaan “Mas” dan “Mbak” juga langsung mereka terapkan meski masih banyak yang belum terbiasa, tetapi hasil dari kesepakatan yang kami buat langsung bias terlihat ketercapainnya.

5.       Tantangan yang kami hadapi adalah berusaha untuk selalu mengingatkan murid yang mempunyai kebiasaan berbicara kasar. Kami harus terus mengingatkan dan memberi motivasi agar kata-katanya sopan dan lebih halus. Keberhasilan yang ditemui adalah 80% murid sudah menerapkan kesepakatan yang kami buat. Mereka sangat antusias dan bahagia ketika ide dan pendapat mereka didengarkan dan juga dihargai.













0 komentar:

Posting Komentar